Sabtu, 21 Februari 2009

Bola Voli VI (Skill)

Bock/Blokir
Tehnik dasar yang lain, yang terdapat dalam permainan bola voli adalah Block. Tehnik ini digunakan untuk menahan serangan yang dilakukan oleh tim lawan. Pertahanan dalam tehnik block dapat berupa menahan serangan lawan agar bola yang di-spike oleh pemain dari tim lawan tidak mampu menyeberangi net dan tetap berada di area lawan. Atau pertahanan yang berupa memperlambat gerakan bola yang telah di-spike oleh pemain dari tim lawan, sehingga gerakannya menjadi lebih lambat dan lebih mudah untuk di kendalikan. Sebagai salah satu tehnik pertahanan yang sangat dibutuhkan dalam permainan bola voli, maka sebaiknya setiap pemain harus mampu menguasai tehnik ini dengan baik.Untuk melakukan tehnik block, pemain berdiri dengan menggunakan kedua kaki dalam posisi yang sejajar. Pada saat yang sama, kedua tangan diletakkan di depan dada, dengan posisi telapak tangan mengahadap ke arah net dan dengan jari-jari terbuka (dikembangkan) selebar mungkin. Untuk melakukan lompatan yang maksimal, lutut ditekuk lebih dalam dengan posisi badan agak condong ke arah depan. Setelah itu, lakukan lompatan dengan menggunakan kekuatan kedua kaki. Pada saat melakukan lompatan, kedua tangan diayunkan lurus ke arah atas secara bersamaan. Agar pertahanan block dapat dilakukan secara meluas, maka jari-jari tangan sebaiknya dibuka ketika melakukan block. Posisi jari-jari yang terbuka ini akan semakin mempersempit jalur penyeberangan bola melewati net, sehingga akan memaksimalkan fungsi block.Ketika spiker dari tim lawan memukul bola, maka blocker yang sudah berada dalam posisi melayang di udara segera menghadapakan kedua tangannya ke arah bola tersebut dan berusaha untuk menguasai bola. Sewaktu tangan melakukan kontak dengan bola, pergelangan tangan menekan dari arah atas ke depan bawah. Pada saat yang sama, jari-jari kedua tangan sebaiknya ditegangkan agar dapat menahan tekanan bola dengan kuat. Block yang baik adalah block yang ketika bola belum dipukul, tangan blocker sudah berada dalam posisi mengurung bola. Setelah melakukan kontak (block) dengan bola, maka blocker-pun mendarat kembali ke lantai dengan menggunakan kedua kaki, dan dengan lutut yang lentur.Untuk melakukan block yang baik, blocker juga harus mampu memprediksi ke arah mana kira-kira spiker tim lawan akan mengarahkan bola.

Dig
Untuk menyelamatkan bola agar tidak jatuh setelah di-spike oleh tim lawan, maka biasanya seorang pemain akan melakukan tehnik Dig. Tehnik ini biasanya digunakan dalam keadaan darurat. Ketika posisi jatunya bola sudah berada dekat dengan lantai dan tidak dapat diselamatkan lagi dengan menggunakan tehnik pass, maka tehnik Dig inilah yang akhirnya digunakan.Pada dasarnya, tehnik Dig ini sama dengan tehnik pass atau bump. Istilah Overhand dig digunakan ketika seorang pemain melakukan Dig dengan menggunakan ujung jemarinya. Sementara Bump dig adalah istilah yang digunakan untuk Dig yang dilakukan dengan menggunakan kedua lengan yang digabungkan. Dalam tehnik Dig, seorang pemain biasanya juga menampilkan gerakan meluncur (dive), yaitu melemparkan tubuhnya ke arah depan untuk menyelamatkan bola, yang kemudian mendarat dengan menggunakan dadanya.Seorang pemain biasanya akan memperjuangkan bola dengan sekuat tenaga dan dengan segala cara yang tidak melanggar peraturan permainan yang telah ditetapkan. Sekali waktu, seorang pemain juga terpaksa harus menjatuhkan badannya dengan cepat hanya untuk menyelamatkan bola agar tidak terjatuh. Untuk mencegah luka maupun cidera pada tubuh ketika menjatuhkan tubuhnya, biasanya seorang pemain juga melakukan tehnik berputar (rolling) ketika jatuh.Selain itu, terkadang seorang pemain juga melakukan tehnik yang disebut dengan “pancake” untuk menyelamatkan bola yang hampir menyentuh lantai. Pada tehnik ini, seorang pemain akan meluncur dan mendorongkan tangannya ke arah depan.

Tidak ada komentar: